Apa yang Dimaksud dengan Entrepreneur? Penjelasan dan Skill yang Dibutuhkan

Entrepreneur atau wiraswasta, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Proses mendirikan bisnis dikenal sebagai entrepreneurship atau kewiraswastaan.

Wiraswasta memiliki peran kunci dalam perekonomian karena  mereka menggunakan keterampilan dan inisiatif-inisiatif baru yang diperlukan untuk memberikan estimasi kebutuhan dan membawa ide-ide baru yang hebat ke pasar.

Dalam artikel ini kita akan mempelajari:

Tipe Entrepreneurship

Photo by Michael Burrows from Pexels

Menurut artikel investopedia terdapat empat tipe entrepreneurship. Tipe entrepreneurship ini berbeda-beda, sesuai dengan bisnis yang dibuat oleh entrepreneur. Di bawah ini kami membahas beberapa tipe entrepreneurship, yaitu:

1. Small-Business

Small-business entrepreneurship adalah ide membuka usaha tanpa adanya keinginan untuk membuatnya menjadi usaha yang besar dan memiliki rantai usaha lain. Mereka tidak memiliki investor, hanya saja akan menggunakan pinjaman untuk keberlangsungan bisnis. Orang-orang yang memiliki bisnis seperti ini biasanya hanya menginvestasikan uang mereka sendiri dan dikatakan berhasil jika usaha mereka menghasilkan keuntungan. Dari keuntungan itulah mereka hidup. Contohnya: Restoran yang hanya memiliki satu lokasi, toko kelontong yang hanya memiliki satu lokasi, atau toko yang hanya menjual kerajinan buatan tangan.

2. Scalable Startup

Scalable startup adalah perusahaan yang memulai dengan ide unik. Tipe entrepreneurship seperti ini biasanya berinovasi dengan produk atau layanan dan terus mengembangkan perusahaan agar perusahaan dapat terus meningkat sepanjang waktu. Mereka membutuhkan investor dan modal dalam jumlah besar untuk mengembangkan ide dan menjangkau banyak pasar. Contoh scalable startup ialah Instagram, Facebook, Tiktok, Gojek, Tokopedia dan scalable startup lainnya.

3. Large-Company

Large company entrepreneurship adalah divisi bisnis baru yang dibuat dalam bisnis yang sudah ada. Di perusahaan yang sudah ada akan bercabang ke sektor lain dan akan membentuk teknologi baru. CEO dari perusahaan-perusahaan ini akan melihat pasar baru di dalam perusahaan dan di dalam individu dengan menghasilkan ide-ide yang akan dibawa ke manajemen untuk memulai proses. Contoh dari large company adalah Google, Microsoft, Samsung, dan BMW.

4. Social Entrepreneurship

Akhir-akhir ini cukup banyak bermunculan social entrepreneurship. Social entrepreneurship adalah usaha yang menciptakan manfaat bagi masyarakat dan memberikan dampak. Usaha ini memiliki fokus membantu masyarakat atau lingkungan melalui produk dan layanan mereka. Mereka berjalan tidak melalui keuntungan melainkan dengan membantu dunia di sekitar mereka. Contoh social entrepreneurship seperti Waste4Change, Kendal Argo Atsiri, Du’Anyam.

Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Entrepreneurship

Photo by Tim Mossholder from Unsplash

Seorang entrepreneur membutuhkan skill yang akan menunjang dirinya ketika akan berwiraswasta. Tak dapat dipungkiri terdapat cukup banyak skill atau kemampuan yang harus dikuasai seorang entrepreneur. Dan untuk mempersiapkan diri, seorang entrepreneur perlu membekali diri dengan skill:

1. Komunikasi (Communication)

Dalam kehidupan kerja sehari-hari kita selalu menggunakan kemampuan komunikasi dalam berinteraksi. Walaupun komunikasi menjadi bagian rutin dari kehidupan kerja ataupun sosial, berkomunikasi dengan cara yang jelas, efektif dan efisien adalah keterampilan yang sangat berguna dan dibutuhkan. Bukan sekadar berbicara, komunikasi juga melibatkan pendengaran, pengamatan dan empati untuk memahami perbedaan cara berkomunikasi.

Untuk menjadi komunikator yang efektif, sebaiknya dapat berkomunikasi dengan karyawan, investor, pelanggan, kreditur, rekan kerja dan mentor. Selain itu untuk dapat mengkomunikasikan nilai perusahaannya, komunikator yang hebat perlu mempraktikkan secara aktif pola komunikasi untuk meningkatkan komunikasi dari waktu ke waktu untuk mencapai berbagai tujuan pribadi dan profesional.

2. Penjualan (Sales )

Sales adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang mengarah pada penjualan barang atau jasa. Begitu wiraswasta mampu berkomunikasi dengan cara yang jelas, efektif dan efisien, mereka akan lebih siap untuk menjual ide dan produk fisik mereka.

3. Fokus (Focus)

Wiraswasta perlu memiliki fokus untuk memperhatikan tujuan akhir dan dapat mendorong dirinya sendiri untuk mencapai tujuan.

4. Kemampuan dan Keinginan untuk Belajar (Ability to learn)

Wiraswasta membutuhkan kemampuan belajar yang tinggi dan keinginan untuk belajar. Banyak kita dengar cerita seorang pengusaha yang melewati pasang surut dalam usahanya. Tanpa kemampuan dan keinginan untuk belajar yang tinggi, wiraswasta belum tentu bisa beradaptasi dalam situasi tertentu yang menyudutkan, yang dapat berakhir dalam kegagalan. Untuk mempermudah dalam beradaptasi dalam situasi yang tidak menentu mereka perlu memiliki keterampilan tersebut untuk menjadi wiraswasta yang sukses.

5. Strategi Bisnis (Business strategy)

Dengan menggunakan keterampilan komunikasi yang efektif, keterampilan penjualan, fokus yang mendalam, dan kemampuan belajar yang tinggi, wiraswasta benar-benar dapat mempelajari strategi bisnis dengan cepat. Namun, ketika menyusun dan mengembangkan bisnis, struktur dan strategi pertumbuhan harus didasarkan pada naluri dan keterampilan bisnis yang baik. Wiraswasta yang sukses perlu memiliki strategi yang terukur untuk bisa membawa bisnis mereka dari baik menjadi hebat.

Entrepreneurship dalam Ekonomi

Photo by Tim Mossholder from Unsplash

Entrepreneurship memiliki peran yang cukup penting dalam ekonomi. Karena peran entrepreneurship memiliki cakupan yang cukup luas, kita tidak bisa membahas satu per satu secara mendetail.

1. Entrepreneurship Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Entrepreneurship penting dalam perekonomian pasar karena dapat berperan sebagai roda pertumbuhan ekonomi negara. Dengan menciptakan ide bisnis baru dengan menciptakan produk atau layanan baru, entrepreneurship dapat merangsang lapangan kerja baru yang pada akhirnya menghasilkan percepatan pembangunan ekonomi.

2. Entrepreneurship Mempromosikan Inovasi

Melalui penelitian dan pengembangan dalam entrepreneurship yang tepat, wiraswasta membawa inovasi baru ke dalam usaha, pasar, produk, dan teknologi baru. Wiraswasta dapat memberikan solusi ke dalam masalah yang belum dapat terpecahkan oleh produk dan teknologi yang ada. Dengan membawa inovasi pada produk dan layanan yang ada, kewiraswastaan berpotensi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.

3. Kewiraswastaan Dapat Mempromosikan Perubahan Sosial

Wiraswasta mengubah tradisi atau budaya yang ada di masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada metode, sistem, dan teknologi yang sudah lama. Karena wiraswasta adalah pelopor dalam menghadirkan teknologi dan sistem baru, pada akhirnya membawa perubahan bagi masyarakat. Perubahan ini terkait dengan gaya hidup yang lebih baik, pemikiran yang murah hati/berkembang, moral yang lebih baik, dan pilihan ekonomi yang lebih tinggi. Dengan demikian, perubahan sosial secara bertahap berdampak pada perubahan nasional dan global.

4. Kewiraswastaan Mempromosikan Penelitian dan Pengembangan Industri

Selain menghasilkan ide bisnis baru yang out of the box, wiraswasta juga mempromosikan penelitian dan pengembangan. Mereka mengolah ide-ide, membentuknya menjadi bentuk baru, dan mengubahnya menjadi usaha bisnis yang sukses.

5. Kewiraswastaan Mengembangkan dan Meningkatkan Usaha yang Ada

Kita sering menganggap wiraswasta sebagai yang menciptakan produk dan ide yang sama sekali baru, tetapi mereka juga mempengaruhi bisnis yang sudah ada. Karena wiraswasta berpikir secara berbeda, mereka dapat menemukan cara-cara inovatif untuk memperluas dan mengembangkan perusahaan yang ada. Misalnya, memodernisasi proses produksi, menerapkan teknologi baru dalam keseluruhan proses distribusi dan pemasaran, dan membantu perusahaan yang ada untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan cara yang lebih efisien.

Merintis sebuah usaha adalah proses yang tidak mudah, apalagi untuk mengembangkan usahanya. Semuanya dimulai dengan sebuah ide yang membuat kita lebih terhubung dan bersemangat menjalankannya. Kalau kita bisa menjalankan ide tersebut untuk membantu memecahkan masalah di dunia nyata, kita sedang dalam perjalanan untuk menjadi wiraswasta yang sukses. Selain itu kita juga bisa memberikan dampak baik bagi sekitar melalui social entrepreneurship. Teman-teman sudah punya ide untuk memulai berwiraswasta? Yuk kita diskusi lebih lanjut!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *