Defa menjadi Adik Bintang tahun 2010 saat kelas 9 SMP, lewat Beasiswa MAN 1(Mimpi Anak Negeri). Waktu itu dikasih tahu guru BK SMP, namanya Bu Ami. Setiap kali ada program beasiswa, beliau selalu mengabari Defa. Setelah lolos administrasi, Defa dapat panggilan wawancara di kantor Hoshizora di Kalakijo. Defa diwawancarai Mas Bowo dan Mas Bukhori yang akhirnya menjadi Kakak Bintangnya.
Alasan Defa ingin dapat beasiswa kala itu ya karena ingin bisa selesai sekolahnya. Waktu kelas 8 SMP, rapornya pernah ditahan karena masih ada tunggakan. Ayah Defa kerjanya serabutan, penghasilan tidak tetap, sedangkan ibunya juga suka nyambi bekerja tapi uangnya dipakai sendiri. Itulah yang Defa ceritakan kepada Mas Bowo dan Mas Bukhori saat seleksi wawancara. Hehe. Alhamdulillah setelah dapat beasiswa MAN 1 Defa bisa menyelesaikan sekolah sampai lulus SMA. SPP tidak pernah nunggak lagi, bahkan kadang ada sisa untuk ditabung.
Saat ini Defa bekerja sebagai Perekam Medis di RS Paru Respira. Perekam Medis itu salah satu tenaga keteknisian medis, dari administrasi/pendaftaran pasien, pengelolaan rekam medis pasien, penjaminan biaya, sampai dengan pelaporan. Tidak pegang pasien, tapi kita tahu data pasien hehe. Awalnya Defa bercita-cita menjadi dokter/dokter gigi. “Dulu waktu wawancara seleksi BMAN, saya sangat menggebu-gebu ingin jadi dokter”, kata Defa. Dulu setelah lulus SMA, Defa sempat diterima di salah satu fakultas kedokteran universitas swasta. Biayanya sangat mahal. Defa mencoba universitas negeri tetapi ternyata belum rezekinya. Akhirnya Defa mendaftar di Sekolah Vokasi UGM dan diterima di Jurusan D3 Rekam Medis. Setelah lulus di tahun 2017, alhamdulilah Defa langsung dapat pekerjaan. “Saya percaya di balik setiap kegagalan, pasti ada hikmahnya”, tambah Defa. Saat itu Defa berpikir, kalau dia tetap ngotot jadi dokter, mungkin saat itu dia belum bekerja, belum bisa membantu perekonomian keluarga. Memang betul, Allah memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan.
Defa berpesan, “Untuk Adik Bintang, terutama Adik Bintang saya yang saat ini sudah SMA, selalu semangat dalam belajar, gapai cita-cita kalian setinggi bintang di langit, jangan takut gagal, jangan takut terjatuh, habiskan jatah gagal kalian, di balik setiap kegagalan pasti ada hikmahnya, dan pada saat itulah kalian akan bersyukur”.
- Cerita Alumni – Muhammad Happy Alhaq Sahara - October 3, 2023
- Cerita Alumni Bintang | Indra Dewi Padmawijayanti - July 3, 2023
- Cerita Alumni Bintang | Defa Miftara Agustine - July 3, 2023